Kamus Bahasa Aceh
wajép
/wa.jep/penganan yg dibuat dr campuran ketan, gula, dan santan, biasanya sbg salah satu pelengkap hantaran pengantin;
wak-wak
/wa?-wa?/burung pesisir, punggung berwarna hitam, dada berwarna putih, biasanya berbunyi wak-wak ketika musim ikan
waléd
/wa.led/sapaan kpd orang tua laki-laki keturunan sayid
warang
/wa.raŋ/racun yg digunakan untuk membunuh (spt tikus atau hama); warangan; tuba
wareh
/wa.reh/sanak saudara, kerabat
wareuna
/wa.rɯna/warna
wasiet
/wa.si.әt/pesan terakhir yg disampaikan oleh orang yg akan meninggal (biasanya berkenaan dng harta kekayaan, dsb); wasiat
wè-wèn
/wɛ wɛn/berbicara atau berjalan ketika tidur; mengigau;
wéh-weuh
/weh wɯh/keadaan tidak tetap hati (dalam mengambil keputusan, menentukan pilihan, dan sebagainya); bimbang; ragu, sangsi;
wèn
/wɛn/baling-baling pada kapal terbuat dari besi kuningan yg berfungsi untuk mendorong kapal:
— bôt ka patah
‘baling-baling perahu sudah patah’
wéng
/weɳ/1 alat yg berputar, memutar, menggiling, mendayung;
wéng
/weɳ/2 memutar
wéng teubè
/weɳ tɯ.bɛ/alat pengolah batang tebu untuk dijadikan manisan tebu, komponennya terdiri dr 2 potong kayu bulat, dipahat dan dipasang pd sebuah landasan
wèt-wöt
/wɛ̃t-wʌ̃t/bergerak ke sana ke mari, menggelepar (ump. ikan):
umpeun ka di — le i paseung
‘umpan sudah bergerak ke sana-ke mari karena air pasang’
wet-wot
/wɛ̃t-wõt/bergerak ke sana ke mari, menggeleparlepar (mis. ikan), seseorang yg di tidurnya bergerak ke sana ke mari karena gelisah
weu
/wɯ/kandang ternak yg terbuat dr bambu atau kayu, berbentuk spt rumah kecil, digunakan hanya untuk lembu, kambing, dan kuda
weuh
/wɯh/1 sangat sedih;
weuh
/wɯh/2 perasaan sayang, iba
weuk hareuta
/wɯ? harɯta/tradisi membagi harta warisan orang tua kpd anak-anaknya, biasanya dilakukan setelah wafat 30 atau 100 hari;