Selamat datang!

bawa

1 membawa sirih pd acara tunangan

2 tradisi tunangan dng membawa seserahan berupa sirih, cincin emas, pakaian, dan makanan, dr keluarga laki-laki kpd pihak perempuan

1 bagian tubuh yg terdapat di muka, tempat gigi dan lidah, utk memasukkan makanan (pd manusia atau binatang); mulut

2 ki bagian depan dr sesuatu yg berbentuk rongga

– kuala

'pintu masuk muara'

3 ki cakap; perkataan

wate tamarit beuna tajaga – geutanyo

'saat kita berbicara hendaklah kita menjaga --'

selat sempit yg berarus deras, disebut juga babah lôh

pintu keluar masuk kapal dari atau ke laut di muara

hulu sungai kecil

bagian ujung tangga terdapat di depan pintu

– guha nyan ka teutôp

'– gua itu sudah tertutup'

pintu masuk dan keluar; gerbang

Ali jipreh mak bak –

'Ali menunggu ibu di –'

membaca

1 tidak banyak; sedikit

cit – untông uro nyo

'hanya – untung hari ini'

2 tidak seberapa

– sagai luka, hana peu-peu

'– lukanya, tidak apa-apa'

ikan laut atau ikan rawa yg digolongkan ke dl jenis ikan bilis besar

penganan yg terbuat dari pisang yg dilumuri tepung, dibuat dng cara digoreng; pisang goreng

gorengan yg terbuat dr ketela, dicampur dng tepung dan kelapa parut

1 tubuh (jasad manusia keseluruhan)

– nyang sehat mangat ta ibadah

'– yg sehat mudah untuk ibadah'

2 batang tubuh manusia, tidak termasuk anggota dan kepala

3 bagian utama dr suatu benda

1 ketam (betina) besar berkulit keras (menyerupai kulit penyu) pipih dan bundar, tepinya berduri (bergerigi), berekor panjang bergerigi seperti sangkur yg dapat digerak-gerakkan (biasanya didapati berpasang-pasangan); belangkas (Limulus moluccanuselangkas

2 ikan laut, dagingnya agak keras, warnanya abu-abu, panjangnya sampai 1,5 m (istilah ini biasa digunakan di daerah Aceh Timur)

3 angin kencang yg menyertai cuaca buruk (datang secara tiba-tiba) berkecepatan sekitar 64–72 knot; badai

pisau yg runcing, panjangnya kira-kira 30 cm, digunakan sbg alat bela diri; badik

ikan sungai yg panjangnya mencapai 80 m, warnanya abu-abu dng ekor dan sirip berwarna merah dan berduri (Mytus menoda)

bagian tubuh antara leher dan pangkal lengan; bahu

bek poh bak –

'jangan pukul di --'

penerima subproyek, seseorang yg mengatur mekanisme pekerjaan tukang bangunan pd sebuah proyek; mandor

baju pelampung

baju

nangka muda seukuran bola tenis; gori

pasak pada kapal berfungsi sebagai pengikat kayu:

agè – ho nyang arat keunan jisak dro

‘seperti pasak, ke mana yg sempit, ke situ ia masuk’

kayu berukuran kecil yg berfungsi sbg paku untuk menguatkan tiang rumah pd rumah tradisional Aceh, tiang meja, dsb; pasak

cangkoi ka suah sak – nyan, gek-gok that ka, takot lheuh

'cangkul itu harus dipasangkan --, sudah sangat goyang taut terlepas'

pakaian penutup badan bagian atas; baju

baju yg digunakan perempuan, panjangnya di bawah lutut, tidak berkancing, biasanya dipadukan dng kain; baju kurung

baju adat yg digunakan laki-laki, berwarna dasar hitam, bentuknya spt jas, berkancing emas, bermotif pinto Aceh, digunakan saat acara adat atau menerima tamu

baju yg digunakan laki-laki atau perempuan, dijahit dng benang emas, bermotif bungong keupula atau pinto Aceh, biasanya digunakan untuk acara adat

kaus oblong berwarna putih, tipis, digunakan sbg pakaian sehari-hari

ruang pada permukaan dek kapal, berbentuk segi empat, digunakan untuk menyimpan barang-barang, seperti kotak penyimpan ikan, bahan bakar, atau pukat; palka:

— ka boco

‘palka sudah bocor’

1 tumbuhan, tanaman, pohon

2 di, pada

sayuran jenis bawang yg digunakan dalam berbagai masakan, berdaun panjang kecil-kecil, berwarna hijau (Allium odorum); kucai

pohon berukuran tinggi, daunnya kecil, biasanya dibonsai atau dijadikan tanaman pagar; pohon serut

pohon yg berbatang tinggi lurus, kayunya berwarna kelabu kemerahan, padat dan keras, daunnya seperti jarum atau lidi, tumbuh di pinggir laut, dapat dimanfaatkan sbg bahan bakar, kulit kayunya digunakan untuk obat disentri, daunnya dapat diekstrak untuk pengobatan penyakit kejang perut (Casuarina equisetifolia); eru; ru; kasuarina

pohon besar, mahkota daun menyerupai payung dan lebar, banyak ditanam karena memberi naungan, kayunya tidak terlalu awet, daunnya digunakan sebagai pakan ternak, buahnya berupa polong yg tebal dan berdaging (Enterolobium saman); kayu ambon; munggur; trembesi

pohon besar yg bisa digunakan untuk obat malaria, diambil patinya diberi garam sedikit, bunganya berwarna kuning, bulat di tengahnya biji, kelopaknya mengelilingi mirip ufo (Pterocarpus indicus); angsana

pohon yg tingginya hingga 20–25 m, digunakan sbg bahan bangunan, dipercaya masyarakat bisa menangkal orang kerasukan (Zizyphus celtidifolia); bidara

pohonnya berbentuk spt mahoni, digunakan masyarakat untuk membuat hama infertil, obat malaria, ketombe, kulit kepala mengelupas, dan rasa buahnya pahit (Azadirachta indica); mimba

pohon yg daunnya besar dan kasar, biasanya digunakan untuk membersihkan kulit ikan tongkol

tanaman yg dimanfaatkan sbg ramuan jamu, daunnya dimanfaatkan untuk radang tenggorokan (digulung, dimasukkan ke hidung); sembun

pohon besar, buahnya berdiameter kira-kira 3 cm, ditanam di sekitar sawah untuk tempat istirahat (Castanopsis cuspidata)