Kamus Bahasa Aceh
cabak
/ca.ba?/selalu ingin bergerak; tidak dapat tenang (diam); lasak
cabak jaro
/ca.ba? ja.rɔə/(ung) suka mengambil atau mencuri
cabe
/ca.bè/ikan karang, berwarna coklat, perutnya berwarna putih, pundaknya memiliki bintik-bintik, habitatnya di laut dangkal, sirip dorsalnya berbisa, dan bagian dari genus Siganus
cabok
/ca.bɔ?/1 belah (pecah, cedera, lecet, dsb) pada kulit karena kena barang yg tajam dan sbgnya; luka
cabok
/ca.bɔ?/2 penyakit kulit menahun yg sangat parah dan sulit sembuh
aneuk manyak rame that yang meu—dum
‘kebanyaan anak kecil mengalami –‘
caca
/ca.ca/cepat dan mahir melakukan sesuatu; cekatan
cacang
/ca.caŋ/tegak lurus (tt berjalan), gagah, tampan
cadu
/ca.du/1 rusak, serampangan, tidak karuan, tidak baik
cadu
/ca.du/2 tanda pada tulisan Arab ( ّ) untuk menyatakan huruf rangkap; tasydid
cah rauh
/cah ra.uh/berkunjung untuk berkenalan yg dilakukan keluarga calon mempelai laki-laki ke keluarga calon mempelai perempuan
seugolom geuba tanda geujak – ile
‘sebelum lamaran, – terlebih dahulu’
caheung
/ca.hɯŋ/gigi depan yg maju; tonggos
igo kah – aju
‘gigimu semakin – saja’
cakeuek
/ca.kɯə?/burung yg memangsa ikan, paruhnya panjang dan berwarna hitam
calok
/ca.lɔ?/1 tempat air yg dimanfaatkan untuk cuci tangan setelah makan; kobokan
– ta beot nyo na ureung pajoh bu ngeon jaro
‘– kita angkat jika ada orang makan pakai tangan’
calok
/ca.lɔ?/2 kawasan pemukiman daerah pantai dan tambak
calom-malom
/ca.lom ma.lom/campur-baur, tidak sama, tidak teratur, tidak tersusun, kacau, porak-poranda
caluk
/ca.lu?/mengambil makanan dng tangan
gule meunyo ta – bagah basi
‘sayur kalau diambil dng tangan langsung lebih cepat basi’
cama
/ca.ma/burung laut berwarna putih keabu-abuan, berparuh panjang dan runcing, bersayap panjang yg ujungnya meruncing, ekornya bercanggah seperti garpu, badannya langsing, berkaki pendek kemerah-merahan dan berselaput renang; dara laut (Thalasseus bengalensis)
cambông
/cam.boŋ/mangkuk besar untuk meletakkan gulai untuk pengantin, juga digunakan untuk mengisi gulai sehari-hari
campli buta
/cam.pli bu.ta/cabai merambat yg bentuknya seperti stroberi; cabai Jawa
canang
/ca.naŋ/gong kecil yg terbuat dari kuningan berbentuk bulat dan ada cumboi bulat kecil di bagian tengahnya, digunakan untuk mengatur derap, langkah, dan membangkitkan semangat juang para serdadu menuju medan perang, dapat juga dipakai untuk menyampaikan pengumuman atau pemberitahuan
canca
/can.ca/alat yg digunakan sbg pengganti tangan dalam mengambil sesuatu (seperti nasi), bentuknya bulat, cekung, dan bertangkai (ada bermacam-macam, msl centong, sudip); sendok
cok – siat saboh bak rak
‘tolong ambilkan – satu di rak’
candén
/can.den/cantik, jelita
candi
/can.di/kuil
cangah
/ca.ŋah/ikan laut berbadan bulat yg siripnya berwarna kemerah-merahan, dikenal juga kakap ekor bercabang (Aphareus furca)
cangcibét
/caŋ.ci.bet/permainan tradisional petak umpet
cangguek
/caŋ.guə?/katak
cangguk
/caŋ.gu?/binatang amfibi pemakan serangga yg hidup di air tawar atau di daratan, berkulit licin, berwarna hijau atau merah kecokelatcokelatan, kaki belakang lebih panjang dp kaki depan, pandai melompat dan berenang; katak
aneuk abiek-abie nyan wate rayek dih jeut keu –
‘kecebong itu kalau sudah besar akan menjadi katak’
cangguk ie
/caŋ.gu? i/katak yg berukuran kecil dan hidup di air (Pelophylax)
cangguk ijô
/caŋ.gu ? i.jo/katak yg berwarna hijau (Fejervarya cancrivora)
cangguk ijô
/caŋ.gu ? i.jo/katak yg berwarna hijau (Fejervarya cancrivora)
cangguk lijeu
/caŋ.gu? li.jɯ/katak berukuran sekitar 4 cm dng punggung berwarna hitam dan perutnya berwarna putih tapi tidak mengilat, apabila bersuara menandakan bahwa ada belut
cangguk ôn
/caŋ.gu? on/katak daun biasa berwarna cokelat atau hitam, biasa hidup di sawah (Pelophylax leucomystax)
cangguk po
/caŋ.gu? põ/katak berukuran besar, berwarna hitam atau gelap, kulit bertekstur, biasa hidup di hutan
cangguk pong
/caŋ.gu? põŋ/katak yg ketika bersuara lehernya menggelembung
cangguk purè
/caŋ.gu? pu.rɛ/katak berukuran besar dan memiliki gondong yg besar
cangguk sira
/caŋ.gu? si.ra/katak yg berukuran kecil dan berkulit mulus, mengeluarkan air seni ketika melompat
cangkôi
/caŋ.koy/alat yg terbuat dari besi, bergagang kayu, berukuran 50 cm, digunakan untuk menggali parit, dll.; cangkul
catok: – ka teusut gö dih, suah peugot nyo
‘gagang – sudah terlepas, harus di perbaiki’
cap bakôy
/cap ba.koj/ikan yg ukurannya mencapai 9 cm, tubuhnya agak membulat, warnanya kecoklatan dng bercak putih pada tutup insang dan sirip-siripnya, dan matanya menonjol, disebut juga cicak bakôy (Periophthalmus malaccensis)
cap sikureueng
/cap si.ku.rɯəɳ/cap berupa tanda tangan sembilan sultan untuk mengesahkan sebuah surat, biasanya digunakan untuk surat pengangkatan uleebalang, dsb pada masyarakat Aceh, stempel kerajaan Aceh
capa
/ca.pa/tanaman yg dimanfaatkan sbg ramuan induk jamu, daunnya untuk radang tenggorokan (digulung, dimasukkan ke hidung); sembung
capah
/ca.pah/wadah kayu atau tanah liat, bulat, bagian atasnya berbentuk cekung, digunakan untuk menggiling bumbu, memeras santan kelapa, dsb; cobek
teurasi leubeh mangat ta peh lam – daripada ngeon blender
‘terasi lebih enak dihaluskan di – daripada diblender’
capai
/ca.pay/lihat cabe
capeng talo keuieng
/ca.peŋ ta.lɔ kɯ.iŋ/bulatan yg dirangkai membentuk tali pinggang wanita, terbuat dr tembaga, berwarna emas, digunakan sebagai aksesoris pakaian adat
caphuek
/ca.phu?/menepuk air, mencepuk-cepuk air, mengacaukan keadaan menggunakan tangan
caprah
/cap.rah/1 tidak terkendali; liar
caprah
/cap.rah/2 tidak sakral
caprah
/cap.rah/3 sudah terjamah banyak orang;
caprok
/cap.rɔ?/cobek
caruk iku
/ca.ru? i.ku/ruang antara dinding haluan dan buritan perahu di bagian belakang
caruk ulè
/ca.ru? ulɛ/ruang antara dinding haluan dan buritan perahu di bagian depan