Kamus Bahasa Aceh
ureung syik
/u.rɯŋ ʃi?/orang tua
uri
/u.ri/penyakit kulit menyerupai cacar;
uroe
/u.rɔə/hari
uroe
/u.rɔə/hari
uroe peukan
/u.rɔə pɯ.kan/pasar pekanan atau mingguan, penjualnya berpindah-pindah tempat, di satu daerah hanya dibuka sekali sepekan;
uroe raya
/u.rɔə ra.ya/hari raya (Idulfitri dan Iduladha), melaksanakan salat id, setelahnya dilakukan kunjung mengunjung sambil memakan penganan dan minuman yg tersedia di setiap rumah yg dikunjungi:
jak tameu– wahe rakan lon ban mandum sare tameuah desya
‘mari merayakan – wahai saudaraku semua sambil bermaaf-maafan’
uroe raya
/u.rɔə ra.ya/oktober
urot
/u.rɔt/tanaman menjalar, biasanya merambat pada pohon lain, batangnya sering digunakan untuk menghalau ikan supaya masuk ke jaring dng cara menepuk-nepukkannya di permukaan air
uröt
/urʌt/tanaman atau rumput yg batangnya menjalar
uröt dada limpeun
/urʌt da.da lim.pɯn/tanaman yg bentuknya seperti dada lipan, manfaatnya untuk mengikat kayu bakar
uru
/u.ru/meniru, mencontoh cakapan orang dng maksud mengejek, menghina, atau mengolok;
utak
/u.ta?/1 benda putih yg lunak terdapat di dalam rongga tengkorak yg menjadi pusat saraf; otak:
‘na --,hana jiseumike
‘ada --, tapi tidak berpikir’;
utak
/u.ta?/2 (ki) alat berpikir; pikiran; benak:
tajam that – Pak Habibi
‘pintar sekali – Pak Habibi;
utak
/u.ta?/3 (ki) biang keladi; tokoh; gembong: – kejahatan, yg merencanakan (memimpin, mengepalai) suatu kejahatan:
cit kah– but nyoe
‘kamulah – perbuatan ini’
uteuen
/u.tɯən/hutan
utôh
/u.toh/orang yg mempunyai kepandaian dalam suatu pekerjaan tangan atau mesin (membuat kapal, rumah, dsb.); tukang
utôh
/u.toh/tukang bangunan
utôh bôt
/u.toh bot/orang yg membuat perahu/kapal