Kamus Bahasa Aceh
ceureupa
/cɯ.rɯ.pa/tempat tembakau yg terbuat dr kuningan, berbentuk kotak segi delapan, terdiri atas dua bagian yaitu badan dan tutup yg dihubungkan dng engsel, sisi luar bagian badan dihiasi dng ukiran motif suluran daun bunga, bagian tutup terdiri dari perak yg sebagian ditutup dng lempengan suasa dan emas dng ukiran motif bunga tanjung dan suluran daun, digunakan sebagai tempat tembakau; selepa
ceuriek
/cɯ.riə?/teko
chiep
/tʃĩp/berlekuk karena tersodok dsb (tt kaleng, bodi mobil, dsb); penyok
teuga that meupoek buno, – kap moto
‘keras sekali tabrakannya tadi, kap mobil sampai --’
chѐk
/tʃɛ̃?/1 kurang besar (keadaannya dsb) dp yg biasa; kecil
kurusi – nyan jipeugèt keu aneuk miet SD
‘kursi – itu dirancang untuk anak-anak SD’
chѐk
/tʃɛ̃?/2 muda
si Ramlah – mantöng ka jimeukawén
‘si Ramlah masih muda sudah berkeluarga’
chѐk
/tʃɛ̃?/3 sempit (tidak luas, tidak lebar, dsb)
nyo – tat kotak nyo, h’an löt tapaso buku bandum
‘ini kecil sekali kotak ini, tidak muat kita masukkan buku semuanya’
chѐk
/tʃɛ̃?/4 tidak pelik (masalah); mudah
meunyo nyan masalah jih, – bak awak kamo
‘kalau itu masalahnya, – (mudah) bagi kami’
cicah
/ci.cah/1 masakan yg bahannya dipotong kecil-kecil, kemudian dicampurkan dng kelapa dan rempah-rempah utk lauk nasi
cicah
/ci.cah/2 memotong kecil-kecil (tt buahbuahan)
cicah ôn peugaga
/ci.cah on pɯ.ga.ga/masakan dr daun pegaga yg dicampur dng rempah dan kelapa gongseng yg dihaluskan
cicém
/ci.cem/burung
– ata lon plara ka iphoe
‘burung peliharaanku sudah terbang’
cicém
/ci.cem/burung
– ata lon plara ka iphoe
‘burung peliharaanku sudah terbang’
cicém
/ci.cem/burung
cicém pala
/ci.cem pa.la/burung pemakan serangga, berbulu hitam, berparuh lurus dan runcing (Copsychus amoenus); kacer
cicém pala
/ci.cem pa.la/burung pemakan serangga, berbulu hitam, berparuh lurus dan runcing (Copsychus amoenus); kacer
cicém pala keubeu
/ci.cem pa.la kɯ.bɯ/kacer kerbau
cicém pala rimung
/ci.cem pa.la ri.muŋ/kacer harimau
cicém pala uteun
/ci.cem pa.la u.tɯn/kacer hutan
ciceu
/ci.cɯ/penyakit kulit yg menimbulkan rasa sangat gatal (terutama di sela-sela jari kaki)
ciceut
/ci.cɯt/ikan bilis dng ukuran yg lebih besar
ciko
/ci.kɔ/kondisi air yg bercampur lumpur, air sungai/laut berwarna coklat, air yg tidak bening
cindöt
/cin.dʌt/jendul (di kulit, dsb); sesuatu yg tampak berjendul; bagian tubuh yg menonjol
cingklöt
/ciŋ.klʌt/berdiri berjinjit dng kedua ujung kaki
aneuk miet nyan ji— jicok buku i ateuh meh
‘anak kecil itu – mengambil buku di atas meja’
cintra
/cin.tra/kandang burung; sangkar
jih jijak u pasai jijak bloe –
‘dia ke pasar membeli –’
cinu
/ci.nu/alat yg terbuat dari tempurung yg diberi gagang kayu atau bambu yg panjang, digunakan untuk mengambil air dalam guci, biasanya terletak di depan rumah
cinu
/ci.nu/gayung
cirik
/ci.ri?/ikan laut yg berbadan pipih, bersisik kecil-kecil berkilat, berahang yg dapat menjulur untuk mengisap makanan (Leiognathus nuchalis); petek
cirik
/ci.ri?/cerek
Mak Tina paso ie setrop lam –
‘Ibu Tina mengisi sirup dalam --’
cirik arab
/ci.ri? a.rab/cerek yg terbuat dari kuningan, mulut ceretnya berbentuk panjang
cirik buju
/ci.ri? bu.ju/ikan laut yg bertulang belakang, panjangnya mencapai 10 cm, berwarna coklat keperakan, serta bentuk tubuh lebar dan pipih tanpa sirip atas (Leiognathus sp)
cirik èropah
/ci.ri? ɛro.pah/cerek yg terbuat dari kuningan berbentuk ornamen Eropa, digunakan untuk mengisi air minum, biasanya digunakan oleh saudagar kaya, sudah ada sejak abad ke-18 M
cirik keutapang
/ci.ri? kɯ.ta.paŋ/ikan laut bertulang belakang, panjangnya mencapai 10 cm, berwarna coklat keperakan, serta bentuk tubuh lebar dan pipih dng sirip atas yg tajam; ikan petek (Leiognathus equulus)
cirik meuaki
/ci.ri? mɯ.a.ki/cerek yg terbuat dari bahan kuningan dng motif ukiran pucok reubong dan manek, biasanya digunakan oleh bangsawan dan uleebalang untuk menaruh air minum, sudah ada sejak abad ke-17 M
cirik meuaki
/ci.ri? mɯ.a.ki/cerek yg terbuat dari bahan kuningan dng motif ukiran pucok reubong dan manek, biasanya digunakan oleh bangsawan dan uleebalang untuk menaruh air minum, sudah ada sejak abad ke-17 M
côh
/coh/pintu keluar masuk air di tambak, terbuat dari papan dan batang pohon kelapa, digunakan untuk membuang/menambah air dari atau ke tambak
cok ma
/cɔ? ma/tongkat atau alat pemukul, terbuat dr kayu pilihan yg di dalamnya terdapat sebuah pisau berukuran 30 cm, digunakan untuk berperang
cok yang
/cɔ? yaŋ/alat perang berbentuk spt ruduh, tetapi melengkung ke bawah
cop
/cɔp/memperbaiki jaring atau jala yg rusak sembari menunggu jadwal melaut
cöt
/cʌt/cicit
cré
/cre/putus hubungan sbg suami istri; talak; cerai
cupo Ramulah ka geu – le lakoe geuh
‘Kak Ramulah sudah di– oleh suaminya’
creu
/crɯ/1 alat yg terbuat dari besi, batang pinang, ijuk, bambu, dll., berbentuk garpu, berfungsi untuk meratakan tanah di sawah, memisahkan sampah dari tanah, dll; garu
hana – padahai bagah lheuh ta tarek nyo na
‘tidak ada garu, padahal cepat selesai kita tarik kalau ada --’
creu
/crɯ/2 menyisir atau meratakan tanah atau sampah dng garu; menggaru
creueh
/crɯəh/garu
creuh blang
/crɯh blaŋ/garpu sawah yg terbuat dari kayu dipakai dng bantuan kerbau
crit
/crit/amat, sangat (tt panas matahari); terik
crö
/crʌ/jaring penahan ikan/udang, ditempatkan di dalam daka
cu
/cu/siput kecil berwarna hitam, hidup di perairan air tawar (menempel di bebatuan, akar tanaman, dsb), dapat dimakan, dan dikenal juga susuh kura (Sulcospira testudinaria)
cu ayè
/cu a.yɛ/ikat pinggang untuk menarik pukat darat, terbuat dari tali berbentuk lingkaran seukuran pinggang penggunanya, dilapisi dng selang air atau kain, ujung tali disisakan sekitar 30 cm untuk mengikat tali pukat darat
cu ayѐ
/cu a.yɛ/ikat pinggang untuk menarik pukat darat, terbuat dari tali berbentuk lingkaran seukuran pinggang penggunanya, dilapisi dng selang air atau kain, ujung tali disisakan sekitar 30 cm untuk mengikat tali pukat darat
cuale
/cu.wa.lɛ/ikan laut, bentuknya panjang, tubuhnya pipih, ekornya halus, dan giginya tajam (Trichiurus lepturus); layur