Kamus Bahasa Aceh
geurimphèng
/gɯ.rim.phɛŋ /pukulan rapai
geuritan angèn
/gɯ.ri.tan a.ŋɛn/sepeda
geuritan apui
/gɯ.ri.tan a.pui/kereta api
geuruguy
/gɯ.ru.guj/kepiting kecil berwarna putih, larinya kencang, hidup di pantai, sering disebut kepiting hantu
geusok cap manok
/gɯ.sɔ? cap ma.nɔ?/setrika yg terbuat dr tembaga, pegangannya terbuat dr kayu, menggunakan arang dan kayu bakar sbg sumber bahan bakarnya, digunakan untuk melicinkan pakaian, sudah ada sejak abad ke19 M, diimpor dari Belanda
geusun
/gɯ.sun/merasa gentar menghadapi sesuatu, tidak berani, gelisah, khawatir
geutah lawah
/gɯ.tah la.wah/getah pohon jarak, yg digunakan untuk menggosok gusi sbg obat untuk menguatkan gigi, mengobati luka, serta mengatasi sakit perut atau masuk angina
geuték
/gɯ.te?/kelingking
geuteum
/gɯ.tɯm/kepiting bakau berkaki enam dan bersepit dua, hidup di tepi pantai, sungai, dan parit, cangkangnya mencapai 20 cm, dng berat mencapai 2 kg; ketam
geutik
/gɯ.ti?/1 bagian yg lekuk di antara pangkal lengan dan badan; ketiak
bek pakek baje gensi, deuh – uluwa
‘jangan pakai baju yang tida ada lengan, nanti kelihatan ketiak’
geutik
/gɯ.ti?/2 dilempar
gheum
/ɣɯm/gigi belakang untuk mengunyah; geraham
– lon teulheup
‘– saya sudah copot’
giték
/gi.ʈe?/jari tangan yg terkecil; kelingking
glah
/glah/1 tempat air minum; gelas
bek puduk – bak tingkap, rhet nyan
‘jangan letakkan – di jendela, nanti jatuh’
glah
/glah/2 lepas dr susunan; bebas; mandiri
glang
/glaŋ/binatang kecil, melata, tidak berkaki, tubuhnya bulat atau pipih panjang dan tidak beranggota (ada yg hidup dalam air, tanah, perut manusia, atau perut binatang); cacing
jak mita – mangat ta keumawee
‘cari – dulu biar kita memancing’
glang apui
/glaŋ a.puy/cacing tanah berwarna kemerahan, berukuran panjang, tipis, jika musim kemarau cacing ini keluar atau mati
glang aru
/glaŋ a.ru/cacing berukuran besar berwarna cokelat
glang putéh
/glaŋ pu.teh/cacing lidi
glang tanoh
/glaŋ ta.nɔh/cacing yg hidup di tanah, biasanya dimanfaatkan sbg umpan saat memancing
glayang
/gla.yaŋ/layang-layang
glayang tunang
/gɯ.la. yaŋ tu.naŋ/permainan lomba layangan, dinilai dr ketahanan layang-layang mengudara selama waktu tertentu dan tidak turun, jika layangan turun di anggap kalah atau mengurangi nilai
glé
/gle/bukit
glém
/glem/pisau bermata halus untuk memotong ujung tangkai padi untuk mendapatkan bulirnya (jenis padi sawah tadah hujan atau sawah gunung); ani-ani
gleueng
/glɯəŋ/gelang
gleum
/glɯm/pohon yg kulitnya digunakan untuk menutup celah-celah dinding dan lantai perahu; gelam
gleung
/glɯŋ/gelang hiasan wanita, terbuat dari emas, perak, atau suasa; gelang
gleung aki
/glɯŋ a.ki/gelang kaki yg digunakan pengantin wanita atau untuk pemakaian sehari-hari, seperti gleung aki meuputa, gleung aki meusagoe
gleung ikai
/glɯŋ i.kay/gelang yg dipakai di lengan atas seorang wanita dalam busana tradisional
gleung jaro
/glɯŋ ja.ro/gelang yg dipakai pd pergelangan tangan yg terbuat dr emas, berbentuk lempengan-lempengan logam yg digabungkan, dan setiap lempengan ini dihiasi dng sedikit motif-motif bunga, digunakan sbg kelengkapan pakaian adat pd waktu diadakannya upacara-upacara adat
gleung jaro pucôk reubông
/glɯŋ ja.rɔ pu.co? rɯ.boŋ/gelang tangan yg dihubungkan dng sistem engsel, bagian atas berupa ukiran piligram dng motif tumpal dan kaligrafi (bungong kalimah) bertuliskan Allah yg melingkari gelang tersebut, dipakai di kedua tangan
gleung jaro pucôk reubông
/glɯŋ ja.rɔ pu.co? rɯ.boŋ/gelang tangan yg dihubungkan dng sistem engsel, bagian atas berupa ukiran piligram dng motif tumpal dan kaligrafi (bungong kalimah) bertuliskan Allah yg melingkari gelang tersebut, dipakai di kedua tangan
gleung meutampok
/glɯŋ mɯ.tum.pok/gelang yg terbuat dari emas murni atau perak sepuh emas, digunakan sbg kelengkapan pakaian adat
gleung pirak meuputa
/glɯŋ pi.ra? mɯ.pu.ta/gelang yg terbuat dari perak, bermotif lilit, dipakai oleh pengantin wanita
glima bruek
/gɯ.lima bru?/buah jambu yg di dalam dagingnya terdapat biji kecil-kecil, dagingnya berwarna merah atau putih; biawas; (Psidium guajava)
glodok
/glɔ.dɔ?/lihat cap bakôy
glok
/glo?/mangkuk yg terbuat dr plastik, kaleng, atau kaca, dapat bergagang atau tidak, digunakan untuk menakar beras atau untuk mencuci tangan; kobokan
glok
/glɔ?/mangkok
glueng
/gluŋ/tendang, merentangkan (utk kaki)
glum
/glum/noda atau bercak-bercak putih pd kulit manusia (biasanya berasa gatal kalau berpeluh; panau; panu
peu ubat --?
‘apa obat --?’
glumeut
/glu.mɯt/geladak perahu
glutôh
/glu.toh/1 bonggol (pd kayu)
glutôh
/glu.toh/2 keadaan kulit yg menebal setelah sembuh lukanya, spt daging tumbuh; keloid
go kawé
/gɔ ka.we/batang pancing terbuat dari buluh, kayu, fiber, atau grafit sebesar ibu jari, panjangnya kira-kira 2 sampai 3 m; joran
go kawè
/go ka.wɛ/gagang pancing yg terbuat dari buluh atau bambu sebesar ibu jari, panjangnya kira-kira 2 atau 3 meter, dipasang cincin bulat untuk dimasukkan benang
rapoh that gou kawe nyo, na can patah dih sang
‘gagang pancing ini rapuh sekali, harapan patah kayanya’
golkar
/gol.kar/lihat cabe
gông
/goŋ/benda yg terbuat dr tembaga, berbentuk bulat, digunakan pd acara adat dan ritual, sudah ada sejak abad ke-17 M; gong
grak-gruk
/gra? gru?/bunyi gemuruh yg samar-samar
grapè
/gra.pɛ/ikan kerapu
grôh buso
/groh bu.sɔ/alat untuk membersihkan sisik ikan yg terbuat dari paku dan kayu