Kamus Bahasa Aceh
kato
/ka.tɔ/1 satuan ukuran berat (tidak digunakan lagi), satu – kira-kira seberat 617 gram
kato
/ka.tɔ/2 laksa; ribuan
meu– aneuk eungkôt krup rôh
‘beribu anak ikan krup terjaring’
kawé
/ka.we/alat untuk menangkap ikan, terbuat dari sepotong kawat yg ujungnya melengkung dan berkait, diberi tali dan gagang dari kayu, bambu, dan sebagainya; pancing:
tateupuk i tareugam angèn, han peu peumeun — tan mata
‘menepuk air menggenggam angin, tak ada artinya memainkan pancing tak bermata’
kawè
/ka.wɛ/alat untuk menangkap ikan, terbuat dr sepotong kawat yg ujungnya melengkung dan berkait, diberi tali dan gagang dari kayu, bambu, dan sebagainya; pancing
kawé hu
/ka.we hu/pancing yg ditarik perahu menggunakan benang nomor 300 dan mata pancing nomor 7, mata pancing diikat dng kail yg disambung dng kawat dan nilon berukuran 4 mm, bulu ayam, atau sejenis plastik yg dimodifikasi untuk menangkap ikan di permukaan, misalnya ikan
kawé tambang
/ka.we tam.baŋ/lihat kambam
kawé teupah
/ka.we tɯ.pah/alat pancing yg menggunakan teknik teupah: awak bôt palông na cit jipakèk — jijak kawé rambeu
‘anak buah kapal palông memakai kawé teupah untuk memancing ikan bawal’
kawé timu
/ka.we ti.mu/pancing untuk menangkap ikan yg berada di permukaan, misalnya ikan parang, cara menggunakannya dilempar, kemudian diangkat
kawét
/ka.wet/1 ikan laut yg ukurannya bisa mencapai 170 cm dan berat 80 kg, memiliki dahi yg tampak besar dan berwarna keperakan dng semburat kuning (Caranx sexfasciatus)
kawét
/ka.wet/2 pisau yg berbentuk melengkung, diikat pd galah, biasanya digunakan untuk memetik atau menggapai sesuatu yg tinggi
kayè
/kayɛ/1 kayu
kayè
/kayɛ/2 gelendong (tt ukuran kain, benang, dsb) yg dililit pd kayu
kayè linggi
/ka.yɛ liŋ.gi/kayu persegi empat di buritan perahu untuk menopang dayung yg bagian atasnya diikat dng gelang-gelang rotan
kayôh
/ka.yoh/1 tongkat besar yg pipih dan lebar pada ujungnya, dipakai untuk mengayuh perahu
mita reuseki ta— — bèk tuwo pajôh sihat anggöta ‘mencari rezeki bersusah payah, jangan lupa makan agar tubuh sehat (menikmatinya)’
kayôh
/ka.yoh/2 mengayuh perahu menggunakan tongkat besar yg pipih dan lebar pada ujungnya:
kayôh jalô
/ka.yoh ja.lo/1 mengayuh sampan di sungai
kayôh jalô
/ka.yoh ja.lo/2 lomba mengayuh sampan, satu sampan diisi oleh dua pengayuh, perahu pertama yg melewati garis finis menjadi pemenang, biasanya dilombakan pd hari kemerdekaan
kè
/kɛ/kata ganti orang pertama tunggal, digunakan pd sejawat, dan terkesan kurang sopan; aku
kèp
/kep/jepit rambut
keubai
/kɯ.bay/tidak mempan senjata; tidak dapat terlukai oleh senjata
keubai ranté
/kɯ.bay ran.te/tidak mempan senjata, tidak dapat terlukai oleh senjata dng bantuan rantai babi; kebal
keubai sarông
/kɯ.bai sa.roŋ/tidak mempan senjata, penyakit, dsb. dipercaya masyarakat karena seseorang lahir dalam lapisan ketuban
keubeu
/kɯ.bɯ/mamalia berkuku genap menyerupai lembu, tanduknya panjang, sering berkubang, rambut kelabu kehitam-hitaman, biasa diternakkan untuk diambil dagingnya atau untuk dipekerjakan (membajak, menarik pedati) (Bubalus bubalis); kerbau
keubeu
/kɯ.bɯə/kerbau
keubeu jagat
/kɯ.bɯ ja.gat/kerbau albino
keubiri
/kɯ.bi.ri/mamalia berkuku genap yg termasuk dalam kelompok ruminansia, memiliki rambut tebal, dan menghasilkan wol; biri-biri
keuchik
/kɯ.xʃi?/kepala desa; jabatan tertinggi di lingkungan desa
uroe Sabtu nyo na pileh – bak meunasah
‘hari Sabtu ini ada pemilihan – di meunasah’
keucubông
/kɯ.cu.boŋ/1 binatang yg mirip tupai
keucubông
/kɯ.cu.boŋ/2 kecubung
keudè
/kɯ.dɛ/warung tempat orang berjual beli; kedai
Kak Ina uroe nyo meujak u –
‘Kak Ina hari ini pergi ke --’
keudidi
/kɯ.di.di/burung rawa yg jalannya melompat-lompat, ekornya selalu menjungkit-jungkit (Calidris tenuirostis); terinil
keudo
/kɯ.dɔ/sesuatu yg bercampur dng barang cair yg telah turun ke bawah dan bertimbun di dasar; residu.
keudro-dro
/kɯ.drɔ-drɔseorang-seorang; sendiri-sendiri; tiap-tiap orang: masing-masing
keuing
/kɯ.?iŋ/bagian tubuh antara perut dan dada (di sebelah belakang atau di sisi); pinggang
keujruen
/kɯ.jrun/gelar para kepala di daerah-daerah kesultanan Aceh pd masa dahulu
keujrun blang
/kɯ.jrun blaŋ/orang atau lembaga adat yg bertugas mengatur pembagian air, urusan persawahan, larangan-larangan dalam pertanian, jadwal bertani, dan menyelesaikan sengketa pertanian
keukarah
/kɯ.ka.rah/penganan tradisional yg terbuat dr tepung beras, berbentuk seperti sarang burung, dicetak menggunakan tempurung kelapa dan diolesi gula, biasanya dibawa pd saat acara intat dara baro; beukarah; peukarah
keluarga Pak Adnan tip uroe raya hana pre na –
‘di dalam keluarga Pak Adnan setiap hari lebaran tidak pernah tidak ada –‘
keulabèe
/kɯ.la.bɛə/abu-abu
keulentèng
/kɯ.lən.tɛŋ/kelenteng
keuleumbu
/kɯ.lɯ.bu/tirai yg terbuat dr kain kasa untuk menghindari nyamuk
keulom
/kɯ.lɔm/alas kaki yg dibuat dari kayu; bakiak; kelompen
keumalön
/kɯ.ma.lʌn/menerawang keberadaan sesuatu yg hilang, mis. barang, orang, dsb; meramal
keumamah
/kɯ.ma.mah/ikan tongkol yg direbus, dibuang durinya, lalu dikeringkan; ikan kayu
keumamah
/kɯ.ma.mah/ikan tongkol yg direbus dan dijemur sampai keras, dikenal dng ikan kayu
keumamah teucrah
/kɯ.ma.mah tɯ.crãh/ikan kayu yg disuwir dan ditumis
keumamah teuphèp
/kɯ.ma.mah tɯ.phɛp/ikan kayu yg ditumis dng bumbu pepes
keumawé
/kɯ.ma.we/memancing ikan
keumeukoh
/kɯ.mɯ.kɔh/memanen atau memotong padi menggunakan ani-ani; menuai
keumeukrui
/kɯ.meɯ.kruy/membersihkan padi dari batang atau daun yg masih bercampur setelah dirontokkan, menggunakan penampi dng bantuan angin
keumeukup
/kɯ.mɯ.kup/mencari ikan dng cara meraba-raba buta dalam air sambil duduk atau berjongkok