Kamus Bahasa Aceh
peunyi blimbéng
/pɯ.ɳi blim.beŋ/penyu raksasa berukuran mencapai 3 m, beratnya sekitar 700 kg (Dermochelys coriacea)
peunyurôh
/pɯ.ɳu.roh/alat pelubang untuk melubangi hidung ternak, atap rumah, karung, dsb, biasa terbuat dr akar pohon kelapa atau tulang pelepah pinang
peuom
/pɯ.ɔm/langit mulai gelap pertanda akan hujan; mendung
peuphui
/pɯ.phuy/meringankan:
lôn – gop, brat droteuh
‘saya – beban orang lain, tetapi memberatkan diri sendiri’
peupök bôt
/pɯ.pʌ? bot/terjadinya insiden tabrakan antarbot
peupök leumo
/pɯ.pʌ? lu.mõ/mengadu dua ekor lembu, biasanya dilakukan sbg perlombaan, diadakan di lapangan atau di sawah kering, lembu yg keluar dr garis arena dianggap kalah; adu lembu
peuraé
/pɯ.ra.e/1 membagi harta warisan atau pusaka
peuraé
/pɯ.ra.e/2 aturan pembagian harta pusaka
peurahô
/pɯ.ra.ho/kendaraan air, tidak bergeladak, pada umumnya berbentuk lancip pada kedua ujungnya dan lebar di tengahnya; perahu
: le – geuikat bak bineh krung
‘banyak perahu yg ditambat di pinggir sungai’
peurakan
/pɯ.ra.kan/miniatur rumah Aceh yg dibawa pd saat mengantar linto baro, biasanya diisi limun, pisang, daun sirih, pinang, gambir, dan tembakau, bermakna sbg miniatur kehidupan
peuratah
/pɯ.ra.tah/tempat kasur atau tempat tidur, biasanya terbuat dr besi; ranjang
peureunoe
/pɯ.rɯ.nɔə/mengajar
peureureu
/pɯ.rɯ.rɯ/meratakan, menyebarkan (dlm hal menjemur biji-bijian)
peurisѐ
/pɯ.ri.sɛ/alat perang yg terbuat dr rotan yg dijalin dan ada juga yg dilapisi dng kulit kerbau atau kulit pari, gagangnya terbuat dr besi, bentuknya bundar, digunakan untuk menangkis senjata atau untuk menahan panah lawan atau musuh; perisai
peurumoh
/pɯ.ru.moh/istri
peuseumah dapu
/pɯ.sɯ. mah da.pu/mempersembahkan atau memperlihatkan dapur rumah mertua kpd seorang istri agar dia tidak merasa canggung dan merasa sbg rumah sendiri saat memasak pd masyarakat Aceh
peusijuk bôt
/pɯ.si.ju? bot/menepungtawari kapal sbg ritual meminta berkat, (menggunakan air, tepung, beras, padi, dan beberapa jenis daun dan rumput) disertai doa
peusing
/pɯ.siŋ/membersihkan ikan (membuang sisik, isi perut/jeroannya); menyiangi:
ci — keurimén nyo beubagah bacut
‘bersihkan ikan krimen ini cepat sedikit’
peusunténg
/pɯ.sun.teŋ/1 mempersunting;
peusunténg
/pɯ.sun.teŋ/2 menempelkan beras ketan ke telinga pengantin saat upacara peusijuek sbg simbol keharmonisan
peusѐt
/pɯ.sɛt/1 menyorong kulup kemaluan laki-laki hingga tampak kepala kemaluan
peusѐt
/pɯ.sɛt/2 mengeluarkan membuka (bungkusan dan sebagainya) kemudian mengambil dan memperhatikan isinya; mengguar
peut
/pɯt/empat
peuték
/pɯ.te?/pepaya (Carica papaya L.)
peuténg
/pɯ.teŋ/bagian ujung suatu benda untuk memudahkan masuk ke dalam lubang, biasanya pd ujung pasak:
adak tamѐh sarangsareng, asai – jilôp lam bara
‘biarpun tiangnya tidak lurus, yang penting --nya masuk ke para-para (balok gantung)’
peuteungöh eungkôt
/pɯ.tɯ.ŋʌh ɯŋ.kot/mengangkat ikan hasil tangkapan dari kapal ke darat:
awak bot ji—
‘anak buah kapal mengangkat ikan’
peuteungöh padé
/pɯ.tɯ. ngʌh pa.de/mengangkut nibai padi ke tumpukan padi (seuneumpok), biasanya di pematang
peutimang
/pɯti.maŋ/1 mengurus, merawat:
– ureung chik
‘—orang tua’;
peutimang
/pɯti.maŋ/2 menjaga:
– aneuk miet
‘—anak’;
peutimang
/pɯti.maŋ/3 melayani:
– jamè
‘—tamu’;
peutimang
/pɯti.maŋ/4 memerintah:
– nanggroe
‘—negara’;
peutimang
/pɯti.maŋ/5 mengelola, mengerjakan, melaksanakan:
– buet
‘—pekerjaan’
peutoe
/pɯ.toə/peti
peutrôn aneuk
/pɯ.tron a.nɯ?/tradisi mengajak bayi keluar rumah untuk pertama kali pd saat berusia 44 hari dng cara menjejakkan kaki bayi ke tanah, dilakukan dng membaca doa dan kenduri; turun tanah
peutua seuneubôk
/pɯ.tu.wa sɯ.nɯ.bo?/orang atau lembaga adat di kampung yg bertugas membantu keuchik dalam hal mengatur dan memimpin mengenai penggunaan lahan utk perladangan dan perkebunan
pha
/pha/kaki bagian atas (dr lutut sampai ke pinggang); paha
phang phö
/pʰaŋ.pʰʌ/melarat (dalam hal perekonomian);
meunyo lako hana geukeurija rumoh tangga jeut –
‘kalau suami tidak bekerja rumah tangga bisa melarat’
phèp
/phɛ̃p/kondisi peyot suatu benda hingga mencapai 90 persen dr kondisi normal, biasanya susah untuk dikembalikan ke kondisi semula; penyok
phèp
/phɛp/masakan ikan yg ditumis agak kering, rasanya asam dan pedas
phèp tirom
/phɛp ti.rom/tiram yg ditumis dng bumbu pepes
phèp udeung
/ phɛp u.dɯŋ/udang yg ditumis dng bumbu pepes
phét
/phet/1 pahit;
phét
/phet/2 zat yg dihasilkan hati yg berguna untuk mencerna lemak: empedu
pheut
/phɯt/1 alat (perkakas) pertukangan berupa bilah besi yg ujungnya tajam untuk melubangi, mengukir, atau memahat kayu; pahat;
pheut
/phɯt/2 memahat
phui
/phuy/1 ringan, enteng;
phui
/phuy/2 sehat (utk badan):
peurumoh si Pulan ka –
‘Isteri si Polan sudah --’;
phui
/phuy/3 tumpukan nibai padi;
phui jaro
/phuy ja.rɔ/(ki) suka menolong (membantu), lekas berbuat sesuatu, murah hati, dermawan;
ureung bek beuo tapi beu – beu murah ate
‘seseorang jangan malas tapi hendaklah – dan murah hati’
pi
/pi/tanaman paku besar yg tumbuh di rawa-rawa, batangnya dipergunakan utk dinding sumur di kampung-kampung (Acrostichum aureum); paku laut:
bak — kayem dipeugöt keu unjam
‘tumbuhan pi sering dibuat untuk rumpon’