Kamus Bahasa Aceh
sie reubôh
/siy rɯ.boh/masakan daging yg direbus dng cuka, nira, bumbu cabai, sehingga awet dan tahan lama
sie seuom
/siy sɯ.ɔm/daging yg direbus dng garam tanpa bumbu dng potongan besar untuk disimpan dan diolah kembali;
sie teutöt
/si tɯ.tʌt/masakan daging yg dipanggang langsung ke bara api
sigeutu
/si.gɯ.tu/sedikit sekali:
meu– hana péng lam kéh lôn
‘--pun tidak ada uang dalam sakuku’
sijuta
/si.ju.ta/sejuta
sikin
/si.kin/bilah besi tipis dan tajam yg bertangkai, sebagai alat pengiris, pemotong, dsb; pisau:
mak sinyak geumat—dapu
‘ibu memegang pisau dapur’
sikin bugok
/si.kin bu.gɔ?/pisau yg tingkat ketajamannya spt parang dan biasanya digunakan untuk aktivitas di sawah atau kebun
sikin cukô
/ s i . k i n cu.ko/pisau yg digunakan untuk mencukur
sikin panyang
/ s i . k i n pa.ɳaŋ/alat perang yg gagangnya terbuat dari tanduk kerbau, sarungnya terbuat dari kayu, bentuk pangkalnya lebar bercabang dua, bagian ujungnya agak pipih, panjangnya mencapai 75 cm, dipakai sbg alat bela diri; pedang
sikin peulati
/ s i . k i n pɯ.la.ti/pisau runcing, agak tebal, lebih banyak dipakai untuk menusuk dp mengiris (biasa dibawa sebagai perlengkapan pramuka atau tentara); belati
sikin seurawôt
/ s i . k i n sɯ.ra.wot/pisau yg digunakan untuk merawut, membelah rotan, atau membuat layangan
siku
/si.ku/perkakas tukang yg terbuat dr kayu atau besi, berupa sudut 90° (berbentuk L dan T), digunakan untuk menentukan sudut bangunan dsb; siku-siku
sikula
/si.ku.la/sekolah
sikura
/si.ku.ra/wadah yg terbuat dr tanah liat, diisi dng jampi-jampi dan ditanam di sudut pekarangan, dipercaya dapat melindungi penghuni rumah dari hal-hal buruk
sikureueng
/si.ku.rɯəŋ/sembilan
sikureung
/si.ku.rɯŋ/bilangan yg dilambangkan dng angka 9 (Arab) atau IX (Romawi); sembilan
silhuk
/si.lhu?/jarak sepanjang lengan, antara ketiak sampai ujung jari tengah dng posisi lengan direntangkan secara horizontal; setengah depa; dua hasta
silop
/si.lɔp/selop
siluweu
/si.lu.wɯ /pakaian yg menutupi bagian pinggang ke bawah; celana;
siluweu cut
/si.lu.wɯ cũt/celana yg bagian pinggangnya dikencangkan dng tali yg diikat
siluweu pha keumurah
/si.lu. wɯ pha kɯ.mu.rah/celana panjang pria yg bagian bawahnya mengembang dan memiliki bordir, biasanya dipakai sebagai pelengkap pakaian adat
siluweu puntông
/si.lu.wɯ pun. toŋ/celana pendek
siluweu tham asè
/si.lu.wɯ ʈʰam a.sɛ/celana panjang pria yg bagian bawahnya mengembang, biasanya dipakai sehari-hari
siluweu thong
/si.lu.wɯ ʈʰoŋ/celana dalam
siluweue
/si.lu.wɯə/celana
simang
/si.maŋ/permainan anakanak menggunakan batu kecil, caranya dng melempar satu batu ke atas bersamaan dng mengambil satu batu yg ada di bawah, lalu batu yg dilempar tadi ditangkap kembali;
simpan
/sim.pan/duduk dng kaki terlipat bersilangan di depan; duduk bersila
simplah
/sim.plah/1 minyak kelapa (virgin coconut oil);
simplah
/sim.plah/2 perhiasan yg terdiri atas lempengan persegi enam sebanyak 24 lempengan, dihubungkan oleh rantai, digantungkan di pundak, dan di bagian depan untaiannya disilangkan
singkè
/siŋ.kɛ/sendi tangan antara lengan atas dan lengan bawah; siku
singké
/siŋ.ke/nyeri pd gigi; ngilu
singkè
/siŋ.kɛ/siku
singklét
/siŋ.klet/menyilangkan kaki
sinungkai
/si.nuŋ.kay/benda yg terbuat dr besi, memiliki tiga kaki, berfungsi sbg tempat untuk meletakkan kuali dan belanga, tempat tumpuan periuk dan sebagainya waktu memasak; tungku;
sipak
/si.pa?/sepak
sipak
/si.pak/sepak
sipak raga
/ s i . p a ? r a . g a /olahraga yg dimainkan dng bola yg terbuat dr rotan dng cara ditendang dan disundul oleh lima hingga sepuluh orang dalam satu regu; takraw
sipasang
/si.pa.saŋ/1 dua orang, laki-laki perempuan atau dua binatang, jantan betina:
Yahcut geublo – leuk buno beungöh
‘paman membeli – balam tadi pagi;
sipasang
/si.pa.saŋ/2 dua benda yg saling melengkapi:
– silop lôn ka gadöh beuklam
‘– sandalku sudah hilang tadi malam’
sipat
/si.pat/mengukur, menduga, menghitung, menimbang, menguraikan;
ta– bak gèt
‘– dng benar’;
sipatu
/si.pa.tu/sepatu
siplôh
/si.plɔh/sepuluh
sipré
/sip.re/kain penutup kasur; seprai:
– dara baro lagak that
‘— pengantin wanita itu cantik sekali’
sipring
/sip.riŋ/gergaji berukuran besar yg dipegang oleh dua orang di kedua belah sisinya, biasanya untuk memotong kayu besar; gergaji balik
sira
/si.ra/senyawa kristalin NaCl yg merupakan klorida dan sodium, dapat larut dalam air; garam:
bèk meukat – bak binèh jalan jitôh ujeun cayé dum na
‘jangan menjual garam di pinggir jalan, turun hujan cair semua’
sirèn
/si.rɛn/tanaman dr suku kapas-kapasan, batang tegak dan berwarna putih suram, daun berbentuk jantung dan urat daun menyirip, bunga berwarna kuning putih berbentuk kuncup, serta banyak ditemukan di pinggir laut atau pantai, disebut juga siron (Hibiscus tiliaceus L
sirép
/si.rep/tajuk-tajuk di punggung, dada, dan ekor ikan; sirip:
— yè meuhai yumjih
‘sirip hiu mahal harganya’
sireutôh
/si.rɯ.toh/seratus
siri
/si.ri/ikan mirip kakap yg berukuran lebih kecil dan sisiknya lebih lembut, dan berwarna putih perak
siribèe
/si.ri.bɛə/seribu