Kamus Bahasa Aceh
boh leuping
/bɔh lɯ.piŋ/kelapa yg jatuh ketika masih kecil
boh limѐng sago
/boh li.mɛŋ sa.gɔ/tumbuhan yg termasuk suku Oxalidaceae, tinggi pohon mencapai 5–12 m, berdaun majemuk, biasanya dimanfaatkan untuk obat diabetes; belimbing
boh lôt
/bɔh lot/alat ukur (pertukangan) berupa besi runcing yg diikat dng benang untuk mengukur kelurusan tinggi dinding secara vertikal; bandul lot
boh mè
/boh mɛ/pohon tinggi, dimanfaatkan masyarakat sbg obat cacar (Tamarindus indica); asam jawa
boh murông
/bɔh mu.roŋ/ikan laut, panjangnya sekitar 5 cm, hidungnya lebih pendek daripada todak, berwarna kebiruan
boh pong
/bɔh pong/kelapa yg jatuh karena sudah dilubangi oleh tupai
boh romrom
/boh rom. rom/kue berbentuk bulat kecil, berwarna hijau, dibalut dng inti kelapa, dan diisi dng gula mera
boh sidom
/bɔh si.dɔm/1 telur semut
boh sidom
/bɔh si.dɔm/2 bahan yg terbuat dari perca dan dibungkus dng kain beludru digantung di pelaminan, membentuk rantai bola-bola, menjuntai dari atas ke bawah, bermakna sbg simbol kehidupan
boh sôh
/bɔh soh/kepalan tangan; tinju
kreuh that ulee si gam nyan, yang paih nah, – tabi sigeo
‘keras kepala sekali anak laki-laki itu, perlu di beri tinju nampaknya’
boh sruba
/bɔh sru.ba/tanaman perdu yg tingginya mencapai 2–7 m, buahnya berbentuk bundar, kulit luarnya kasar bermata banyak dan berwarna hijau keputih-putihan, daging buahnya berwarna putih, kasar, berbiji banyak, dan manis rasanya (Anona squamosa); srikaya
boh sruba bintang
/bɔh sru.ba bin.taŋ/srikaya yg bentuknya kecil, kulitnya seperti bintang
boh sruba tepung
/bɔh sru. ba tepuŋ/srikaya yg buah dan pohonnya besar, termasuk salah satu tanaman yg sudah langka
boh sungkét
/bɔh suŋ.ket/permainan yg dimainkan oleh individu maupun kelompok, menggunakan kayu panjang sbg pemukul dan kayu pendek berfungsi sbg ‘anak’, ada tiga babak: boh sungkét, boh pѐh, dan boh jeungki, pemenang adalah kelompok yg bisa menyelesaikan ketiga babak; patok lele; ceureukih
boh tip
/bɔh tip/kancing baju yg diklipkan
bohlu saka
/bɔh.lu sa.ka/bolu yg disiram dng gula
bôi
/boy/memperbaiki jaring/pukat yg bocor, rusak, atau sobek dng cara menyulam atau merajut benang nilon pada bagian yg rusak
bôt
/bot/1 perahu; kapal
bôt
/bot/2 perahu/kapal dng kapasitas 3 GT menggunakan tenaga mesin yg dipasang di bangku kayu
böt bijѐh
/bʌt bi.jɛh/mencabut benih padi dari persemaian, usia padi 12-20 hari
lhee uroe teuk kajeut ta –
‘tiga hari lagi kita sudah bisa mencabut benih padi dari persemaian’
bôt cèwèk
/bot cɛ.wɛ?/perahu kecil bermesin yg ditambatkan atau mengiringi kapal pencari ikan besar, digunakan untuk memeriksa, menggiring pukat, dan menghalau ikan
bôt jèngèk
/bot jɛ.ŋɛ?perahu yg digunakan nelayan untuk meminta hasil tangkapan ikan perahu lain secara paksa
bôt kawé
/bot ka.we/perahu mesin berukuran kecil atau sedang yg digunakan khusus untuk memancing ikan di laut, durasi waktu memancing tergantung pada ukuran dan kapasitas perahu, serta jenis ikan yg ditargetkan
bôt labi-labi
/bot la.bi-la.bi/perahu mesin yg bentuk depannya lancip dan agak tinggi (untuk menahan/memecah hantaman ombak dari depan), bentuk belakangnya persegi empat, digunakan untuk mencari ikan di laut yg tidak jauh dari pesisir pantai
bôt panglông
/bot paŋ.loŋ/kapal yg menggunakan angin dan layar sebagai tenaga penggerak atau pendorong, biasanya sebagai transportasi antarpulau pada zaman dahulu, sekarang digunakan untuk perlombaan
bôt pukat
/bot pu.kat/perahu pukat langgar, panjangnya 17—20 m, lebarnya 5 m, dan kedalaman pukatnya 1,60 m, memiliki kapasitas 30 GT, biasanya menggunakan mesin truk
bôt rawôn
/bot ra.won/perahu kecil bermesin yg berkeliling mencari ikan, terkadang bertugas untuk memantau atau mengawasi pukat terpasang atau tersebar dng baik
bôt surè
/bot su.rɛ/kapal kayu yg berfungsi untuk mencari ikan tuna atau tongkol, panjangnya 10—25 m dan lebarnya 2—5 m, berbentuk lancip di depan dan persegi di belakang, memiliki lambung besar yg digunakan untuk mesin kapal dan tempat penyimpanan ikan
bôt tèt-tèt
/bot tɛt.tɛt/perahu kecil, bagian depannya lurus dng kemiringan sudut sekitar 60 derajat, bagian belakangnya berbentuk persegi, menggunakan mesin dompeng yg diletakkan di dasar perahu, panjangnya 5—7 m dan lebar 120 cm; bôt labi-labi
brat
/brat/1 berat timbangannya
‘phui bak takalon, – bak tatijik’
‘ringan dilihat, berat dijingjing’
brat
/brat/2 parah (tt luka penyakit dsb)
gopnyan – lut watè reubah ngön honda bak jalan
‘orang itu parah lukanya saat jatuh dari sepeda motor di jalan’
brat
/brat/3 sulit (susah, sukar) melakukannya; melebihi ukuran (kekuatan, kemampuan, kesanggupan, dsb)
musibah keu Nek Ti sép brat, abéh tutông keudègeuh, kajicu moto lom
‘musibah Nek Ti cukup berat, setelah terbakar tokonya, sudah dicuri mobil lagi’
brat
/brat/4 memihak; cenderung
jeut keu hakim, bèk – siblah
‘jadi hakim, janganlah berat sebelah (keputusan)’
breumbong
/brɯm.boŋ/dudukan tiang yg terbuat dari kayu berbentuk bulat, berfungsi sebagai penyangga tiang; sarung tiang
bri sie saboh panggang
/bri si sa.bᴐh pa.ɳgaɳ/tradisi memberi daging dan uang kpd anak -anak pada hari meugang, biasanya dilakukan oleh keluarga suami
brihik
/bri.hi?/berkurangnya penghasilan atau harta seseorang yg menyebabkannya menjadi miskin, kerugian; bangkrut
bringan
/bri.ŋan/andang-andang perahu, kayu di tiang perahu/kapal untuk menggantungkan layar
bringan ateuh
/bri.ŋan a.tɯh/andang-andang atas
bringan barôh
/bri.ŋan ba.roh/andang-andang bawah
bringan talo
/bri.ŋan ta.lɔ/tali andang-andang untuk menarik layar
brôk até
/brok a.te/busuk hati, sifat (tabiat) batin manusia
bek – tanyo jeut keu ureung, dro teuh cit yang susah
‘jangan busuk hati kita sebagai manusia, kita sendiri yang akan susah’
bruk
/bru?/batok kelapa, digunakan nelayan sebagai gayung dan sebagainya; tempurung
bruk karah
/bru? ka.rah/cetakan kue keukarah, terbuat dari tempurung kelapa bulat diberi beberapa lubang kecil di bagian bawah
bruk kreung
/bru? krɯŋ/cangkang kerang
bruk lungkap
/bru? luŋ.kap/cangkang kerang kima
bruk prahô
/bru? pra.ho/badan perahu tanpa mesin
bruk prot
/bru? prot/alat cetakan kue berbentuk bulat
bruk putu
/bru? pu.tu/cetakan kue putu, terbuat dari kayu atau kuningan, sudah ada sejak abad ke-19 M
bruk ulè
/bru? u.lɛ/tempurung kepala; tengkorak
– goh lom kreuh ka sok hayeu
‘tempurung kepala belum keras (masih kecil) sudah sok hebat’
brukcung
/bru?.cuŋ/ikan karang, sering disebut ikan lencam babi (Lethrinus miniatus)