Kamus Bahasa Aceh
bintang hu
/bin.taŋ hu/pohon yg kayunya digunakan untuk membuat perahu
bintang laôt
/bin.taŋ la.ot/binatang berbentuk bintang, hidup di dasar laut
bintéh
/bin.teh/penutup sisi samping (penyekat) ruang, rumah, bilik, dan sebagainya (dibuat) dari papan, anyaman bambu, tembok, dan sebagainya; dinding
meujameun that rumoh cupo Minah, manteng – trieng
‘klasik sekali rumah kak Minah, --nya masih menggunakan bambu’
bintéh
/bin.teh/dinding
birè
/bi.rɛ/ikan dalam sungai
biréng
/bi.reŋ/penyakit berupa bisul yg tumbuh di ketiak
nyo keunong – nah, sakit that
‘kalau sedang diserang bireng, sakit sekali’
biti
/bi.ti/segi, sudut, penjuru, belah, arah
blaneut
/bla.nɯt/ikan yg hidup di ekosistem perairan laut, payau, dan tawar, panjang mencapai 7—47 cm, sisiknya lebih kasar daripada ikan bandeng, sirip punggung pendek, tersebar di perairan pantai seluruh dunia (Mugil cephalus); belanak
blang
/blaŋ/tanah yg digarap dan diairi untuk menanam padi; sawah
hana treb lee ka musem – lom
‘tidak lama lagi sawah sudah bisa di garap kembali’
blat
/blat/petakan kecil jang yg biasanya berbentuk segi enam, diletakkan di ujung bentangan jang (bubu), digunakan sebagai tempat berkumpulnya ikan dan udang yg diseret oleh air surut
blat
/blat/petakan kecil jang yg biasanya berbentuk segi enam, diletakkan di ujung bentangan jang (bubu), digunakan sebagai tempat berkumpulnya ikan dan udang yg diseret oleh air surut
bleu
/blɯ/bagian tengah tambak/kolam ikan dan udang yg berupa hamparan datar yg lebar biasanya akan terlihat apabila air dalam tambak telah dikosongkan atau mengering (turun kedalam bagian sisinya yg lebih dalam)
bleue
/blɯə/daerah yg berawa-rawa (yg kering di musim kemarau
bleumbông
/blɯm.boŋ/ikan laut di kedalaman 25 m, panjangnya sekitar 10 cm, kepalanya keras, bersisik, sering diolah menjadi ikan asin
bleut
/blɯt/anyaman daun kelapa berbentuk lembaran seperti tikar yg berukuran sekitar 50 cm x 150 cm yg biasanya digunakan untuk alas menjemur ikan di terik matahari untuk dijadikan ikan asin atau ikan kering
bleut
/blɯt/anyaman yg terbuat dari daun kelapa, digunakan sbg tikar untuk menjemur (belimbing, kelapa, dll.)
boh limeng kalheuh ta peot, – goh lom meupeugeot, pajan jeut keu asam
‘belimbing sudah dipetik, tapi anyaman untuk jemurnya belum dibuat, kapan jadi asam suntinya’
bleut padé
/blɯt pa.de/tikar yg terbuat dari karung yg diberi tali dan pengait di kedua ujungnya untuk mengangkut nibai padi di sawah
hayeu that cupo Mah, ek geu beot –
‘hebat sekali kak Mah, sanggup mengangkat --'
bli
/bli/melihat sesuatu (seseorang) dng membelalakkan mata karena marah; memelototi
bek karu hai, nteuk geu – teuh lee buk guru
‘hei, jangan berisik, nanti di-- bu guru'
blida
/bli.da/ikan sungai yg ukurannya dapat melebihi 100 cm, tubuhnya pipih memanjang dan berbentuk menyerupai pisau
blideung
/bli.dɯŋ/lihat beulideung
blidi
/bli.di/wadah berbentuk baskom yg terbuat dari plastik
ka beukah – nyo, ka treb that sabab
‘sudah rusak baskom ini, karena sudah lama sekali
blidi tembaga
/bli.di tem. ba.ga/baskom yg terbuat dari tembaga
– nyo meuseu rheot karu lheuh
‘baskom tembaga ini kalau jatuh berisik sekali suaranya’
blien
/bliən/bidan
blôh
/bloh/masuk ke dalam air
blutan
/blu.tan/ikan laut yg mirip ikan bagok, ttp mulutnya lebih kecil, warnanya kecoklatan
bôbô
/bo.bo/binatang yg badannya mirip pinggan agar-agar dan berjumbai-jumbai, biasa terapung-apung di permukaan laut, dapat menimbulkan rasa gatal bagi makhluk lain yg menyentuhnya (Scyphozoa); ubur-ubur
bodi
/bo.di/dinding kapal, biasanya terbuat dari papan kayu meranti atau kayu resi
bodrèt
/bo.drɛt/ikan tongkol kecil
boh
/bɔh/1 kata penggolong bermacam-macam benda
Cek Adi geublo bajee dua –
‘Paman Adi membeli baju dua --’
boh
/bɔh/2 buang (dialek Aceh Besar)
boh
/bɔh/3 buah
jai that ie – timon bruk nyo
‘banyak sekali airnya – semangka ini’
boh aguk
/bɔh a.gu?/manik-manik berukuran besar dari sepuhan emas, digunakan sbg kalung pada pengantin wanita
bôh ateung
/boh a.tɯŋ/menimbun tanah di wilayah pinggiran pematang sawah
boh bajè
/bɔh ba.jɛ/kancing baju berukir yg dipakai pada baju tradisional pria dan wanita
boh ciding
/bɔh ci.diŋ/bulir padi yg muncul pada batang padi setelah panen pd cabang/batang baru
leupah kuat seumeuteot, lagee –
‘suka sekali ikut-ikut, seperti --’
boh dokma
/bɔh dɔk.ma/perhiasan berupa peniti berantai yg berfungsi sbg kancing kebaya wanita Aceh, pemakaiannya disusun dari bawah leher sampai ke bagian bawah kebaya, dikenal juga dng istilah baje meutudong
boh eungkôt
/bɔh ɯŋ.kot/telur ikan
boh gatok
/bɔh ga.ʈɔ?/buah pinang kering yg kulitnya dihaluskan menyerupai kelereng
boh geulima
/bɔh gɯ.li. ma/motif buah delima yg dianggap sebagai buah surga, airnya bening, khasiatnya sebagai obat mata
-- that get keu badan, maka karna nyan tatanom beuleu
‘-- bagus untuk kesehatan, oleh karna itu tanam sebanyak-banyaknya’
boh geundét
/bɔh gɯn. det/cawat penutup alat vital bagi anak laki-laki di bawah umur 5 tahun yg terbuat dari emas untuk raja-raja, suasa untuk orang kaya, perak untuk orang biasa dan tempurung untuk orang yg kurang mampu
boh grik-grik
/bɔh gri?gri?/penghias rapai yg terbuat dari kuningan yg berfungsi untuk memantulkan bunyi variasi; kerincing
boh idông
/bɔh i.doŋ/bagian ujung hidung yg berdaging
mancong that – si dara nyan,lage awak India
‘mancung seali hidung gadis itu, layaknya gadis India’
boh iték jruek
/bɔh i.te? jrue?/telur bebek yg diasinkan
bôh jakeut
/bᴧh jakɯt/membayar zakat bagi orang Islam
boh kayèe
/bɔh ka.yɛə/buah-buahan
boh keuing
/bch kɯ.iŋ/sepasang organ tubuh yg berbentuk spt biji kacang merah, buah pinggang; ginjal
boh keuleumbi
/bɔh kɯ.lɯm.bi/bentuk menyerupai pelampung pukat; ditempatkan untuk menutupi sela-sela lingkar di gerbang utama
boh keuleumbi
/bɔh kɯ.lɯm.bi/bentuk menyerupai pelampung pukat; ditempatkan untuk menutupi sela-sela lingkar di gerbang utama
boh langgôi
/bɔh laŋ.goy/gelung rambut perempuan di atas atau di belakang kepala; kundai; konde
sanggul raya lheuh --, ka lage ibuk-ibu peujabat keudeh
‘besar sekali sanggulnya, sudah seprti ibu-ibu pejabat’
boh leuping
/bɔh lɯ.piŋ/kelapa yg jatuh ketika masih kecil