Kamus Bahasa Aceh
tampôk
/tam.po?/3 ujung tangkai yg melekat pd buah;
tampôk
/tam.po?/4 (ki) pucuk (dalam arti yg tertinggi)
tampôk kupiah meukeutôp
/tam. po? ku.piah mɯ.kɯ.top/hiasan yg dipasang di atas kupiah meukeutop, terbuat dr emas, perak sepuh emas, atau kuningan, berbentuk segi delapan dan disusun tiga tingkat, makin ke atas makin kecil sbg ilustrasi mahkota seorang raja
tampông
/tam.poŋ/deretan genting dsb pd puncak rumah; bubung
tampuléng
/tam.pu.leŋ/tombak besi yg ujung gagangnya diikat tali dng cara dilempar; tempuling; seruit: geutop eungkôt ngön -– ‘orang menombak ikan dng tempuling’
tampuléng
/ t a m . p u . l e ŋ /tombak besi yg ujung gagangnya diikat tali, dipakai dng cara dilempar, biasanya untuk menangkap ikan; tempuling; seruit
tanda
/tan.da/lihat reumong
tandôk
/tan.do?/ikan karang, termasuk kelompok Lutjanidae; kakap merah: daripada – göt neublo rambeu ‘daripada ikan kakap merah lebih baik kamu beli ikan kuwe’
tanggok
/taŋ.gɔ?/lihat sawök
tanggok
/taŋ.gɔ?/alat penangkap ikan atau udang, dibuat dr benang atau nilon yg dirajut; tangguk
tangkulo
/taŋ.ku.lɔ/ikan laut yg menyerupai alu-alu, tetapi lebih pendek (Sphyraena sp.)
tangkulôk
/taŋ.ku.lo?/ikat kepala berupa kain, berbentuk seperti destar, berwarna merah dan kuning, biasanya dipakai oleh laki-laki, spt pd penari seudati
tangkulôk meukasap
/taŋ.ku.lo? mɯ.ka.sap/tangkulôk yg dibuat atau dirajut dng benang emas (kasap)
tangkulôk sutra
/taŋ.ku.lo? su.tra/tangkulôk yg terbuat dari kain sutera
tangkurak
/taŋ.ku.ra?/bagian yg keras dan bertulang dr kepala dan berfungsi melindungi otak; tulang kepala; kranium; tengkorak
tanjông
/tan.joŋ/tanah (ujung) atau pegunungan yg menganjur ke laut; tanjung
tanoh jeut
/ta.nɔh jɯt/tanah yg timbul atau bertambah di tepian sungai atau pantai sebagai akibat dari proses alam
tapak
/ta.pa?/1 bidang kaki sebelah bawah, biasanya digunakan untuk menapak;
tapak
/ta.pa?/2 bekas jejak (bekas telapak) yg ditinggalkan; telapak kaki:
kamo meurumpök – gajah lam glé nyan
‘kami menemukan sejumlah – gajah di perbukitan itu’;
tapak
/ta.pa?/3 lapis(an) yg tebal pd sandal atau sepatu:
sipatu nyo hana mangat lé tapakèk, ka lipéh –
‘sepatu ini tidak nyaman lagi dipakai, sudah tipis --nya’;
tapak kuda
/ta.pa? ku.daterna menjalar, tumbuh dekat pantai, batangnya liat dan panjang, daunnya lebat, digunakan sebagai obat untuk mematangkan bisul, air rebusannya dibuat sebagai obat pencuci kaki penderita beri-beri (Ipomoa pescaprae); katang-katang
tapak lèman
/ta.pa? lɛ.man/ikan laut, mirip ikan bawal, bersisik halus, bentuknya bulat, panjangnya 12—15 cm, warna kecoklatan-coklatan hitam, dan berbintik-bintik di sirip
tape
/ta.pɛ/penganan yg dibuat dr nasi atau ubi rebus yg diberi ragi, kemudian dibiarkan semalaman atau lebih; tapai
tapék
/ta.pe?/memukul pelan di kepala, pipi, dsb, dapat berupa ejekan, teguran, atau senda gurau
tapeusi
/ta.pɯ.si/talam tidak berkaki, terbuat dr kuningan, berbentuk bundar, digunakan sbg penyaji hidangan dalam acara-acara tertentu, sudah ada sejak abad ke-18 M; talam;
tarék pukat
/ta.re? pu.kat/menarik jaring pukat (yg sudah berlabuh dari laut) secara bersama-sama di darat untuk menangkap ikan
tarék taloe
/ t a . r e k t a . l ɔ w/1 tarik tali;
tarék taloe
/ t a . r e k t a . l ɔ w/2 permainan tarik tambang, mengadu tenaga dng menghela tali
tari
/ta.ri /indah dilihat; cantik; elok
tarian
/ta.ri.yan /gerakan badan (tangan dan sebagainya) yg berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian (musik, petikan tangan, hentakan kaki, pukulan dada, dan sebagainya); tarian;
tarian poh kipah
/ta.ri.yan pɔh ki.pah/tarian tradisional Aceh Utara yg menunjukkan gerakan memukul kipas dng ritme yg unik, kipas terbuat dr pelepah pinang yg terdiri dr tiga atau empat lapis yg dijalin khusus, menimbulkan bunyi nyaring dng berbagai tepukan yg bervariasi sesuai dng irama gerak dan lagu yg dibawakan, mengandung pesanpesan keagamaan
tarian prang sabi
/ta.ri.yan praŋ sa.bi/tarian dng gerakan spt berperang, terbagi menjadi dua kubu, dimainkan secara massal
tarian ranup lam puan
/ta.ri. yan ra.nup lam pu.wan/tarian penyambutan tamu dng gerakan menyuguhkan sirih dalam puan, ditarikan oleh perempuan, biasanya ditampilkan saat menyambut dara barô, penari memberikan sirih kpd tamu sbg makanan pembuka
tarian ratép meuseukat
/ta.ri.yan ra.tep mɯ.sɯ.kat/tarian khas Aceh yg berasal dr pantai barat, dibawakan oleh anak perempuan dng jumlah 11 atau lebih (dalam jumlah ganjil), diiringi lantunan syair;
tarian ratôh jaroe
/ta.ri. yan ra.toh ja.rɔw/tarian yg ditampilkan oleh perempuan, berjumlah dua belas orang atau genap, diisi dng lantunan zikir atau syair agama;
tarian tarek pukat
/ta.ri.yan ta.rek pu.kat/arian tradisional Aceh yg biasanya dibawakan oleh sekelompok penari wanita, menggunakan tali sbg atributnya, menggambarkan tt aktivitas para nelayan Aceh saat menangkap ikan di laut
tarön
/ta.rʌn/alat untuk menangkap binatang, dapat berupa kandang, sangkar, atau tali simpul yg dapat menutup sendiri apabila binatang sudah masuk; perangkap; jerat:
cicem karôh lam –
burung sudah terjebak di dalam –‘
tarum
/ta.rum/binatang kecil, melata, berkaki empat dan berekor, tubuhnya bersisik berkilat, berwarna hijau kekuning-kuningan (Tachyadromus seclineatus); kadal;
tarum ijô
/ta.rum i.jo/kadal hijau
tarum phö
/ta.ruŋ phʌ/kadal berwarna cokelat kekuningan atau hijau, dapat terbang, gigitannya mematikan (Draco)
tarum tanoh
/ta.rum ta.nɔh/kadal berwarna cokelat atau hitam;
tawô
/ta.wo/tiang atau tonggak penopang tanaman, terbuat dr bambu atau batang kayu; turus; ajir
tawô lada
/ta.wo la.da/turus lada
tayeun
/ta.yɯn/alat yg dibuat dr kuningan, digunakan untuk mengambil air dr sungai atau sumur ke rumah, serta sbg tempat menampung air; kendi
ta’eun
/ta.ῶn/penyakit menular yg berjangkit dng cepat, menyerang sejumlah besar orang di daerah yg luas (spt wabah cacar, disentri, kolera); wabah
téh
/teh/adik perempuan ayah atau ibu; bibi
tèkong
/tɛ.koŋ/nakhoda kapal atau seseorang yg mengoperasikan kapal:
— ka mabôk laôt
‘nakhoda merasa pusing (mabuk laut)’
tèn
/ʈɛn/n kondisi benang pancing yg sdh tidak lurus (berliku-liku): kawé murah that bagah meu— ‘benang pancing yg murah cepat sekali berliku’
tèp
/tɛp/tetes;
tèrmoh
/tɛr.mɔh/termos