Kamus Bahasa Aceh
tikôh
/ti.koh/tikus
tikôh blang
/ti.koh blaŋ/tikus sawah
tikôh téng
/ti.koh t eŋ/tikus kecil yg berbau tidak sedap, hidup di tanah, pemakan serangga, bermoncong panjang, berbulu cokelat keabuabuan, matanya kecil dan sipit; tikus kesturi (Suncus murinus linnaeus); celurut
tilam
/ti.lam/alas tidur yg terbuat dr kain, berisi kapuk, busa, dsb; kasur
tilam gulông
/ti.lam gu.loŋ/1 tilam yg diantarkan ke rumah mertua ketika terjadi musibah (meninggal dunia) yg dilengkapi dng kebutuhan fardu kifayah, sesudah 40 hari tilam ini ditebus dng uang;
tilam gulông
/ti.lam gu.loŋ/2 tilam tempat menikah pengantin
tima
/ti.ma/alat untuk mengambil air dr dalam sumur, kapal, dsb, biasanya terbuat dr plastik atau alumunium; timba
tima situk
/ti.ma si.tu?/timba yg terbuat dr upih, kedua ujung pelepahnya disatukan kemudian diberi tali
tima upéh
/ti.ma u.peh/timba untuk menguras air dalam sampan
timang
/ti.maŋ/1 adil; – that geumeuhukôm ‘ia menghukum – sekali (ia seorang yg adil)’;
timang
/ti.maŋ/2 imbang, tepat, tidak berat sebelah:
céng nyang hana – bèk tapakek le
‘timbangan yg tidak – jangan dipakai lagi’;
timang
/ti.maŋ/3 tepat di tengah-tengah:
cot uroe –, mata uroe pah di ateuh ule ‘–
tengah hari, matahari tepat di atas kepala’;
timang
/ti.maŋ/4 penuh perhitungan; dipikirkan matang-matang:
sigohlom neujaweub neu— dilè
‘sebelum menjawab, – terlebih dahulu’
timang parui
/ti.maŋ pa.ruy/ipar-iparan
timon
/ti.mɔn/ikan kecil yg hidup di kedalaman laut dangkal, bentuknya tipis dan lebar dng panjang sekitar 10 cm, ada corak berwarna coklat di kepalanya
timon
/ti.mɔn/mentimun (Cucumis sativus)
timön bruek
/timön bruek/semangka (Citrullus vulgaris)
timon phang
/ti.mon phaŋ/mentimun suri (Cucumis melo L. var. reticulatus Naudin)
timphan
/tim.phan/penganan khas Aceh yg terbuat dr tepung beras, memiliki inti (srikaya atau kelapa), dibungkus daun pisang dan dikukus
timphan aso kaya
/tim.phan a.sɔ ka.ya/timphan yg berinti srikaya
timphan balôn
/ t i m . p h a n ba.lon/timphan yg dibalut lapisan tepung beras, memiliki inti, tidak direbus, dan tidak dibungkus daun pisang
timphan boh labu
/ t i m . p h a n boh la.bu/timphan yg terbuat dr labu dan campuran tepung, dng inti srikaya:
– di peuget lheh asa, mangat ta pueblo
‘timphan boh labu dibuat setelah asar agar bisa di jual’
timphan boh ubi
/tim.phan bɔh u.bi/timphan yg terbuat dr ubi dng inti kelapa:
– mangat ta pajoh wate beungoh
‘timphan boh bi enak di makan di pagi hari’:
timpi
/tim.pi/bagian samping perahu yg paling atas.
tinggông
/tiŋ.goŋ/jongkok
tingkap
/tiŋ.kap/bukaan di dinding yg dapat diberi tutup dan berfungsi sbg tempat keluar masuk udara atau cahaya; jendela
tingkap
/tiŋ.kap/jendela
tiphi
/ti.phi]televisi
tirom
/ti.rɔm/lokan yg kulitnya agak datar, hidupnya menempel pada tiang-tiang pelabuhan, bebatuan, dan kapal yg sudah rusak, termasuk marga Ostreidae; tiram: tirom ka geubudidaya lam krung ‘tiram sudah dibudidaya di sungai’
tirom duro panjo
/ti.rɔm du.rɔ pan.jɔtiram kecil yg berduri, berwarna putih dng cangkang hitam
tirom seumilok
/ti.rɔm sɯ.mi.lɔ?/tiram yg mirip cacing, panjangnya sampai 20 cm, lembut ketika dimakan
tirom teucrah
/ti.rɔm ʈɯ.crãh/tiram yg ditumis dng bumbu
tirom teupeuleumak
/ti.rɔm tɯ.pɯ.lɯ.ma?/tiram yg dimasak dng kuah santan dan bumbu halus lainnya
tirѐ
/ti.rɛ/1 kain pelengkap pelaminan yg disulam dng benang emas, dipakai pd dinding rumah, berfungsi sbg hiasan; tirai;
tirѐ
/ti.rɛ/2 meniru
tiwah
/ti.wah/elang pemakan burung kecil (Accipiter virgatus gularis); alap-alap
tiyeup
/ti.jɯp/susul dng berlari; kejar
togé
/to.ge/taoge (Vigna radiata)
tôi
/toy/balok penyangga antara satu tiang dng tiang lainnya, terletak di bawah lantai pd rumah Aceh
toké bangku
/to.ke baŋ.ku/orang yg mempunyai profesi sebagai pembeli atau penampung produk perikanan
toké bôt
/to.ke bot/pemilik perahu/kapal
toké gudang
/to.ke gu.daŋpemilik gudang
toké
/to.ke/pedagang
tomat
/to.mat/tomat (Solanum lycopersicum)
tông
/toŋ/1 palka/ruang pada permukaan dek kapal berbentuk segi empat berukuran 80 cm x 120 cm yg digunakan untuk menyimpan barang seperti kotak penyimpan ikan, bahan bakar, atau pukat:
— bôt ka boco
‘palka perahu sudah bocor’ 2 wadah penyimpanan berbentuk persegi empat terbuat dari kayu atau fiber
tông-tông
/toŋ toŋ/kura-kura yg berukuran besar daripada labi-labi, berwarna keabu-abuan, hidupnya di laut
tôp
/top/tutup
tôp mbôh
/top mboh/menampal kebocoran pematang tambak dari rembesan air dng cara mengisi lubang bocoran tersebut dng tanah, kemudian dipijak-pijak hingga padat agar air tidak keluar
top padé
/tɔp pa.de/menumbuk atau menggiling padi menjadi beras, dahulunya menggunakan jeungki
tri
/tri/ikan kerisi atau teri